Strategi Belajar Mengajar - Refleksi Diri

Syakila Maulida (7101421275)
Pendidikan Administrasi Perkantoran A

Dosen: Agung Kuswantoro, S.Pd., M.Pd


BAB I "Seputar Strategi Belajar Mengajar"
    Pada bab ini dijelaskan mengenai strategi belajar mengajar dalam model pembelajaran. Strategi pembelajaran yaitu turunan dari pendekatan pembelajaran. Artinya strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Selain itu juga dijelaskan mengenai metode pembelajaran, yang diartikan sebagai cara untuk mengimplementasikan susunan rencana dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis agar tujuan pembelajaran tercapai. Adapun beberapa jenis metode pembelajaran yaitu: presentasi, diskusi, simulasi, demonstrasi, klasifikasi, parodi, dan pengamatan (observasi). Dari jenis metode pembelajaran tersebut ada juga teknik pembelajaran yang digunakan untuk mengimplementasikan suatu metode pembelajaran secara spesifik.

BAB II "Strategi, Metode, atau Teknik Pembelajaran"
        Setelah saya baca, bab ini menjelaskan mengenai beberapa hal, antara lain: penyebab kegagalan pendidikan salah satunya yaitu kurikulum. Adapun KTSP yaitu kurikulum yang berbasis satuan pendidikan (sekolah). Kelebihan dari KTSP yaitu mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan dan mengurangi beban belajar siswa yang padat. Untuk kelemahannya yaitu kurang SDM yang mampu menjabarkan KTSP, kurangnya ketersediaan sarana prasarana pendukung pelaksanaan KTSP, masih banyak pendidik yang belum memahami KTSP secara komprehensif. Selain itu kurikulum 2013 atau biasa dikenal dengan K13. Faktor pendukung terwujudnya kurikulum ini yaitu kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum buku teks. Harapannya melalui kurikulum 2013 ini siswa mampu mengoptimalkan kemampuan dan tidak kehilangan potensi terbaiknya. 

BAB III "Memotivasi Siswa Dengan Kalimat Positif"
            Pada bab ini dijelaskan mengenai kalimat positif yang memotivasi siswa. Kata atau kalimat yang diucapkan kepada anak (khususnya peserta didik) pasti membawa pesan tersirat tentang dirinya, berhubungan dengan kemampuan dan ketidakmampuannya. Begitu pesan tersebut di terima, si anak akan menyimpan pesan tersebut dalam batinnya, yang mana lama kelamaan akan menjadi satu keyakinan dan pembenaran atas setiap kegagalan yang dialaminya. Bahkan sering kali kata atau kalimat negatif yang terserap dalam alam bawah sadar tetap bekerja, meskipun dia tidak menyadarinya. Jadi dengan demikian, kita sebagai pendidik harus lebih teliti dan cermat akan setiap kata maupun kalimat yang kita ucapkan kepada peserta didik kita. Agar kelak kalimat yang kita ucapkan ini tidak mempengaruhi kesehatan psikisnya.


BAB IV " Pengelolaan Kelas di Kelas Ternakal"
      Pengelolaan kelas adalah suatu keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi pembelajaran yang optimal, sehingga pembelajaran dapat menyenangkan dan mendapat respons berupa partisipasi aktif dari peserta didik. Ada 8 pendekatan yang dapat dipertimbangkan oleh guru, yaitu pendekatan kekuasaan, ancaman, kebebasan, pengajaran, perubahan tingkah laku, proses, kelompok, dan elektis (pluralistik). Adapun tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman dalam Djamarah dan Aswan (2016) adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Selain itu terdapat prinsip pengelolaan kelas yaitu intern dan ekstern, hangat, antusias, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal yang positif, dan penanaman disiplin.

BAB V "Membuat Lesson Plan Kreatif"
           Pada bab ini dijelaskan bahwasanya guru seharusnya membuat lesson plan sebelum kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan supaya guru kreatif dalam pembelajaran. Dengan adanya lesson plan dapat memberikan keuntungan besar bagi guru, bahkan mampu menghasilkan "tiga tambang emas", yaitu buku ajar, buku penelitian tindakan kelas (PTK), dan buku-buku popular pendidikan. Selain itu juga special moment dapat ditulis pada bagian akhir lesson plan. Struktur lesson plan terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup.

BAB VI "Keterampilan Mengajar yang Harus Dikuasai Guru"
         Pada bab ini dijelaskan mengenai keterampilan mengajar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru, yaitu : keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan pembelajaran perseorangan, dan keterampilan menutup pelajaran.     

BAB VII "Fungsi, Peran, Ciri, dan Kompetensi Guru"
        Pada bab ini dijelaskan mengenai fungsi guru : mendidik, mengajar, dan melatih. Peran guru yaitu : sebagai pengajar, sebagai pengelola kelas, sebagai fasilitator, sebagai evaluator. Ciri guru profesional : selalu punya energi untuk siswanya, punya tujuan jelas untuk pelajaran, punya kterampilan mendidik yang baik, punya keterampilan manajemen kelas yang baik, punya kemampuan untuk berkomuniasi dengan orang tua pendidik, punya harapan yang tinggi pada siswanya, dan puynya pengetahuan tentang subjek yang diajak. Selain itu kompetensi guru : kompetenmsi psikologis, kompetensi profesional, klompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Tugas guru: mendidik, mengajar, dan melatih. Jenis-jenis kompetensi guru : kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

BAB VIII "Mereka yang Kreatif Mengajar"
        Pada bab ini, guru yang kreatif dalam mengajar akan selalu membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Gru yang kreatif dalam membuat/memodifikasi model pembelajaran akan memberikan kesan tersendiri bagi peserta didik. Peserta didik menjadi lebih termotivasi dan bersemangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru dan peserta didik sama-sama akan mendapatkan dampak yang baik serta menguntungkan dari adanya pembelajaran yang kreatif.

BAB IX "Microteaching Memperbaharui Gaya Mengajar"
    Pada bab ini, microteaching sangat dibutuhkan bagi peserta didik yang ingin menjadi guru. Microteaching merupakan metode latihan yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan calon guru dalam mengajar. Microteaching bermanfaat bagi calon guru yaitu untuk mengembangkan dan membina keterampilan yang dibutuhkan guru dalam mengajar, keterampilan mengajar menjadi lebih terkontrol dan dapat di latihkan serta dapat melakukan perbaikan atau peningkatan secara cepat dan tepat dalam mengajar.

BAB X "Yosina, Aku Berguru Padamu"
        Pada bab ini menceritakan tentang cerita yang sangat menginspirasi. Yosina merupakan mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di UNNES pada Fakultas Ekonomi, di Rombel Pendidikan Administrasi Perkantoran A (angkatan 2014). Ia sangat bersemangat untuk menuntut ilmu meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Yosina juga memberikan pembelajaran bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara tanpa terkecuali. Bangsa ini tidak akan maju jika pendidikannya redah.

BAB XI "Model Bermain Peran dalam Pembelajaran: Mengelola Pertemuan dan Rapat Pada Jurusan Administrasi Perkantoran 99"
Pada bab ini peserta didik diminta untuk mempersiapkan pertemuan(rapat), memilih masalah yang akan ditelusuri, memimpin diskusi, memilih aktor, membuat keputusan kapan perannya akan diperagakan, mengatur pemeranan, dan memutuskan apa yang harus diperiksa dan usulan mana yang akan dieksplorasi. Selain itu pendidik juga bisa melakukan observasi sejauh mana kemampuan peserta didik dengan melihat jalannya rapat tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Kerelasian _ Aplikasi Pengolah Basis Data

Ulasan Data, Sistem, dan Informasi Ayam